Kukang beracun

Kukang yang kelihatan bergerak malas & lamban ini sebenarnya punya taring yang mengelurkan racun bagi siapa saja yang mengganggu.
berperan sebagai penyebar biji-bijian tumbuhan, mempunyai peran yang penting dalam kelangsungan proses rantai makanan yang seimbang sehingga kelestarian alam tetap dapat terjaga.
Dari lima jenis primata jawa, kukang satu-satunya yang primitif dan satu-satunya yang beraktivitas di malam hari ( nokturnal untuk hewan yang aktif pada malam hari & tidur di siang hari).
kukang dapat ditemukan hidup di hutan-hutan kecil yang dekat dengan kebun-kebun kita. Walaupun demikian keberadaanya sama sekali tidak mengganggu tanaman kebun.

kukang justru memberi manfaat besar bagi kita sehubungan dengan peran mereka sebagai bagian dari komponen penyeimbang kehidupan. Kukang liar yang unik dan mulai langka karena sering diburu.
Kondisi ini pula yang menyebabkan kukang dilindungi oleh pemerintah agar tidak diburu ataupun dipelihara. Menurut IUCN-organisasi internasional pemerhati flora-fauna, informasi mengenai kukang tergolong terancam punah (ENDANGERED);dan menurut CITES-konvensi internasional pemerhati perdagangan hewan liar tergolong Apendiks I artinya tidak boleh diambil dari alam kecuali untuk keperluan ilmu pengetahua

Racun pada kukang

Racun kukang dapat menghambat penyembuh dalam tubuh sehingga pemangsa besarpun enggan menjadikan kukang sebagai mangsa mereka,
Binatang yang biasa memangsa jenis primata mengetahui  racun kukang dari penciuman dari kelenjar yang dihasilkan kukang
kelenjar racun ini bisa menolak serangga penhisap darah yang biasa mengganggu seperti kutu,nyamuk atau lintah (pacet)
Racun pada taring kukang berguna untuk membunuh saingan pada daerah habitat yang di kuasai..
kukang lain yang terkena gigitan akan mati karena inpeksi pada luka
Impeksi karena racun ini sangat mengerikan karena menghentikan penyembuh hingga merusak  jaringan daging dan kulit..bahkan menurut penelitian racun kukang terdapat seperti zat  kimia yang bisa melumerkan daging..
 
Masih belum ada obat atau penangkal utuk jenis racun pada kukang jadi berhati-hatilah saat bekerja untuk penelitian...
terkadang ada orang yang menginginkan binatang ini karena lucu untuk di pelihara karena tidak ada pengetahuan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh binatang jenis ini
pada kasus video yang di unggah di youtube memperlihatkan kukang yang sedang gelitik dan kukang  merenspon dengan mengangkat tangan hingga terlihat lucu
mungkin jutaan lebih yang  melihatnya dan banyak dari sebagian menginginkan binatang ini tanpa mengetahui terncam punah dan sangat berbahaya untuk jadi binatang peliharaan..

Salah satu penyakit yang sering ditemukan pada Kukang yang dipelihara adalah cacingan. Cacingan sering dianggap hal yang sepele, padahal dalam kondisi parah dapat mengakibatkan kematian pada satwa. Stress pada Kukang dapat memicu meningkatkan potensi cacingan. Seringkali kukang peliharaan mendapat kontak fisik dengan si pemelihara, ditempatkan pada kandang yang tidak cocok untuknya, hingga berbagai macam perlakuan yang tentunya tidak sesuai dengan kondisi fisiologis dan tingkah lakunya alaminya.
Cacing Strongyloides adalah jenis cacing yang sering ditemukan pada Kukang. Cacing ini dapat menular antar satwa dan manusia, dan secara klinis menyebabkan bengkak gatal kemerahan pada kulit apabila larva cacing ini berpindah melalui kulit.
Jika larva cacing berpindah melewati paru-paru, maka potensi penyakit yang ditimbulkannya adalah kerusakan alveol paru-paru, pneumonia, hingga asma. Tidak hanya itu saja, diare dan kerusakan hati pun bisa disebabkan oleh cacing Strongyloides.
Dengan resiko penyakit tersebut, Kukang tidak dapat bertahan hidup lama dalam pemeliharaan manusia. Andai pun kukang bisa bertahan hidup lama, maka potensi penularan penyakit antara Kukang dan Manusia akan semakin besar. Dan tentu saja, anak-anak adalah korban yang paling mudah untuk terjangkiti.